Monday, September 30, 2019

INDEX NEWS UPDATE - Jelang Pelantikan DPR RI 2019-2024, IHSG Diprediksi Tertekan

Index News Update, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan tertekan menanti pelantikan anggota DPR/MPR RI pada Selasa (1/10/2019).
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah imbas kembalinya aksi demo mahasiswa menjelang pelantikan anggota dewan.
Menurutnya, IHSG akan ditransaksikan melemah di kisaran support 6.149-6.130 dan resistance 6.192-6.216.

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) setidaknya telah mengerahkan sebanyak 6.000 personel guna mengamankan pelantikan anggota DPR/MPR RI 2019-2024 pada hari ini.
    Kendati begitu, hal berbeda diutarakan Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan untuk prediksinya pada hari ini.
    Meski dirundung ketidakpastian global, IHSG menurutnya masih cukup optimistis akan berlabuh ke zona hijau.
    "Investor akan mengantisipasi data inflasi yang akan segera dirilis dan kemungkinan diperdagangkan di zona hijau pada rentang 6130-6240," ujarnya.
    Adapun saham-saham yang menarik secara teknikal kata dia ialah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).
    Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

    Perdagangan Kemarin

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Sepanjang hari, IHSG terus berada di zona merah.
    Pada penutupan perdagangan saham Senin (30/9/2019), IHSG ditutup melemah 27,78 poin atau 0,45 persen ke level 6.169,10. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,44 persen ke posisi 968,14.
    Sebanyak 258 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 165 saham menguat dan 115 saham diam di tempat.
    Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 449.618 kali dengan volume perdagangan 19,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun. 
    Investor asing jual saham Rp 91 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.195.
    Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor pertambangan yang tertekan 1,15 persen. Disusul oleh sektor keuangan yang turun 0,88 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 0,45 persen.
    Saham-saham yang menguat antara lain OPMS naik 25 persen ke Rp 410 per saham, ARTO naik 24,71 persen ke Rp 1.085 per saham dan CMNP naik 24,54 persen ke Rp 2.030 per saham.
    Sementara saham-saham yang melemah sehingga membuat IHSG melaju di jalur merah antara lain SMMA yang turun 19,45 persen ke Rp 8.800 per saham, NICK turun 17,54 persen ke Rp 282 per saham dan SAPX turun 17,41 persen ke Rp 830 per saham.  

    Sumber : Liputan 6

    Sunday, September 29, 2019

    INDEX NEWS UPDATE - Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Turun Usai The Fed Pangkas Bunga

    Index News Update, Jakarta - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini terkoreksi sebesar 0,55 persen pada posisi 6.196,889 dari 6.231,473 pada pekan sebelumnya.
    Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, tertekannya indeks di pasar saham karena penurunan suku bunga The Fed.

    BACA JUGA :
    PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
    RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
    PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
    PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
      "Pasar saham dunia kecewa karena tidak ada indikasi penurunan lebih lanjut pada suku bunga. Dan dikhawatirkan penurunan ini adalah penurunan yang terakhir di tahun ini," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/9/2019).
      Selain itu, dia juga menjelaskan, momentum koreksi indeks saham disebabkan pelonggaran moneter di sejumlah bank sentral dunia.
      "Dimulai dari ECB yang menurunkan suku bunganya 10 basis poin dari minus 0,4 persen menjadi minus 0,5 persen. Kebijakan ini di harapkan mendorong laju perekonomian zona Euro dan mampu meningkatkan inflasi. Likuditas di industri keuangan pasti akan lebih longer dengan kebijakan ini," ujarnya.

      Kapitalisasi Turun

      Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyebutkan nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga tertekan sebesar 0,44 persen menjadi Rp 7.123 triliun dari Rp 7.155 triliun pada penutupan minggu lalu.
      Bahkan, data rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 12,02 persen menjadi Rp 7,75 triliun dari Rp 8,81 triliun pada pekan sebelumnya.
      "Kemudian data rata-rata volume transaksi harian BEI mencatatkan perubahan sebesar 2,18 persen menjadi 14,060 miliar unit saham dari 14,374 miliar unit saham di pekan sebelumnya," tuturnya
      "Lalu untuk data rata-rata frekuensi transaksi BEI selama sepekan ini mengalami perubahan sebesar 18,88 persen menjadi 429,031 ribu kali transaksi dari 528,906 ribu kali transaksi selama sepekan sebelumnya," lanjut dia.
      Sebagai informasi saja, The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen. Ini merupakan kali kedua The Fed memangkas suku bunga acuannya setelah sebelumnya pada Juli lalu.

      Sumber : Liputan 6

      Thursday, September 26, 2019

      INDEX NEWS UPDATE - Demo Mereda, IHSG Diprediksi ke Zona Hijau

      Index News Update, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak ke zona hijau di pasar saham. Sentimen global cukup kondusif menopang penguatan indeks.
      Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjabarkan, secara teknikal, indeks mengindikasikan potensi positif pada perdagangan hari ini.
      Menurutnya, IHSG akan ditutup cerah pada kisaran support di level 6.146-6.187 dan resistance di level 6.251-6.273.

      BACA JUGA :
      PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
      RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
      PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
      PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
        Kendati begitu, investor masih mencermati sentimen perekonomian dan politik global. "Terutama setelah China dan Amerika Serikat diperkirakan akan mempercepat persetujuan negosiasi dagang," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
        Hal senada juga diutarakan Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya. Dia menilai, IHSG akan ditransaksikan 6.056-6.278.
        Ia bilang dalam jangka panjang indeks berada dalam pola uptrend (naik). Demikian juga dengan capital inflow yang masih tercatat secara year-to-date (ytd).

        Pilihan Saham

        Hari ini menurut William, investor dapat mengoleksi saham BUMN seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
        Sementara itu, Dennies mencermati saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

        Wednesday, September 25, 2019

        INDEX NEWS UPDATE - Kondisi Politik Dalam Negeri Bawa IHSG Berada di Zona Merah


        Index News Update, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan pelemahan hingga Rabu (25/9) siang ini. IHSG telah melemah selama 3 hari berturut-turut sejak senin lalu.
        Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengungkapkan saat ini, berita Indonesia di kancah internasional memang selalu terkait kondisi politik. Itu tentu saja mempengaruhi sentimen pasar terhadap kondisi di dalam negeri.

        BACA JUGA :
        PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
        RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
        PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
        PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
          "Memang kebetulan berita yang keluar di Indonesia lebih banyak berita politik, itu tentunya cukup membawa pengaruh ke pasar," kata dia, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (26/9/2019).
          Pada pra pembukaan perdagangan hari ini, IHSG turun ke level 6.121,49. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lanjut terjun bebas hingga 49 poin atau 0,81 persen ke 6.088,09.
          Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,36 persen ke posisi 948,50. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.
          Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.126,86 dan terendah di 6.086,16.
          Dia menjelaskan, berita politik erat kaitannya dengan perspektif investor. Terutama yang mengincar kondisi positif.
          "Dalam arti kata, orang lagi mencari katalis positif namun kebetulan beritanya politik yang lagi kurang bagus. Mungkin penyebab utamanya boleh dibilang itu," keluhnya.
          Kendati demikian, dia mengungkapkan investor belum terlalu menyoroti kisruh politik yang tengah terjadi di Indonesia. Sebab kondisi saat ini diperkirakan hanya berlangsung sementara waktu saja.
          "Kondisi politik ini bisa berlarut larut sepertinya tidak. Kalau kita lihat kan sudah mencapai kata sepakat mengenai beberapa UU yang ditunda pembahasannya, dan kami lihat indeks masih merah hari ini tapi tidak parah banget. Jadi mungkin diharapkan dalam beberpaa hari ini kondisinya bisa lebih normal dalam arti sentimen politiknya kalau tidak berkelanjutan bisa balik lagi ke posisi yang lebih fundamental," dia menandaskan.

          Penutupan


          Setelah anjlok saat pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat.
          Pada penutupan perdagangan saham Rabu (25/9/2019), IHSG menguat 8,79 poin atau 0,14 persen ke level 6.146,40. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,04 persen ke posisi 961,12.
          Sebanyak 197 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 213 saham melemah dan 148 saham diam di tempat.

          BACA JUGA :
          PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
          RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
          PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
          PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
            Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 428.567 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.
            Investor asing jual saham Rp 544,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.150.
            Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebanyak tujuh sektor saham menguat. Peguatan terbesar dialami sektor perkebunan yang naik 0,82 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang naik 0,71 persen dan sektor infrastruktur dasar menguat 0,50 persen.
            Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain NZIA yang naik 50 persen ke Rp 330 per saham, BAPI naik 34,29 persen ke Rp 141 per saham dan OPMS menguat 24,65 persen ke Rp 354 per saham.
            Sementara saham-saham yang melemah antara lain TFCO turun 24,64 persen ke Rp 422 per saham, ABMM turun 19,50 persen ke Rp 1.755 per saham dan MTSM turun 13,64 persen ke Rp 190 per saham.

            Sumber : Liputan 6

            Tuesday, September 24, 2019

            INDEX NEWS UPDATE - Harga Emas Dekati Level Tertinggi Selama Tiga Minggu


            Index News Update, Jakarta - Harga emas naik ke level tertinggi hampir tiga minggu pada hari Selasa. Kenaaikan ini lebih disebabkan karena seruan tuduhan terhadap Presiden AS Donald Trump mendorong saham menjadi merah. Pada akhirnya membuat harga emas batangan mendapatkan dorongan lebih lanjut dari data kepercayaan konsumen yang mengecewakan.
            Dikutip dari laman CNBC, Rabu (25/9/2019); harga emas di pasar spot naik menjadi USD 1.527,40 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 5 September di USD 1.535,60. Emas berjangka AS naik tipia 0,6 persen pada USD 1.540,20 per ounce.
            “Ada kekhawatiran tentang tuduhan yang mungkin telah membantu sedikit pasar tidak mengerti. Kami melihat pasar ekuitas AS ditarik ke sana kemari dengan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung,” kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

            BACA JUGA :
            PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
            RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
            PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
            PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
              S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan terburuk mereka dalam satu bulan pada hari Selasa setelah Perwakilan AS John Lewis, salah satu pemimpin paling senior, bergabung dengan anggota parlemen Demokrat lainnya dalam menyerukan proses tuduhan untuk memulai melawan Presiden Donald Trump.
              "Selama perdagangan hari ini kita telah melihat kombinasi kekhawatiran di sekitar negatif, ketidakpastian politik membebani pasar saham dan pada gilirannya hasil treasury turun sedikit, dan harga emas didorong sebagai aset safe haven," tambah Cooper.

              Kepercayaan Konsumen AS Melemah

              Data kepercayaan konsumen AS yang lemah memicu kekhawatiran tentang ekonomi global. Hal ini turun paling banyak dalam sembilan bulan pada bulan September, karena pandangan ekonomi negara itu semakin gelap dalam menghadapi perang perdagangan AS-China.
              Trump menyampaikan teguran pedas terhadap praktik perdagangan China di Majelis Umum PBB, dengan mengatakan ia tidak akan menerima 'kesepakatan buruk' dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung.
              Kekhawatiran atas ekonomi global terus meningkat akhir-akhir ini, dengan survei di zona euro pada hari Senin menunjukkan pertumbuhan bisnis terhenti bulan ini.
              "Ketakutan akan resesi tumbuh di zona euro karena kelemahan dalam industri sekarang juga tampaknya meluas ke sektor jasa," tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
              "Oleh karena itu Emas dalam permintaan yang cukup besar sebagai tempat berlindung yang aman kemarin, sebagaimana tercermin dalam arus masuk ETF (dana yang diperdagangkan di bursa) yang tinggi," lanjutnya.