Wednesday, July 31, 2019

INDEX NEWS UPDATE - IHSG Bakal Perkasa Jelang Penentuan Suku Bunga The Fed

Index News Update, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis (1/8/2019) ini.
Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, indeks berpeluang menguat ditopang indikator stochastic yang kini bergerak menyempit saat mendekati area oversold.
Sebab itu, ia memproyeksi IHSG berpotensi perkasa dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.363 dan resistance 6.405.
"Pergerakan indeks selanjutnya akan dipengaruhi keputusan suku bunga The Fed hari ini," papar dia.

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Kendati begitu, Frederik berujar, IHSG kemungkinan masih akan menguat dalam rentang yang terbatas. Hal itu karena investor masih cenderung hati-hati menunggu keputusan suku bunga acuan The Fed.
    Senada, Senior Research KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, pergerakan IHSG memang belum dapat naik signifikan. Apalagi melihat sentimen regional yang menyeruak menghambat kenaikan indeks.
    Tetapi, pihaknya masih optimistis IHSG dapat menembus breakout di atas level 6.400. "Bisa di atas 6.400 menuju level 6.500, sehingga rekomen untuk positioning buy menunggu siklus kenaikan selanjutnya," terangnya.
    Adapun pada hari ini dia memprediksi IHSG akan berlabuh di teritori positif dalam rentang support 6.300 dan resistance 6.400.
    Khusus hari ini, Yuganur menganjurkan investor agar mengoleksi saham BUMN. Itu seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
    Sementara itu, Frederik memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta PT PP Tbk (PTPP).

    Perdagangan Kemarin

    Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Padahal saat pembukaan, IHSG sempat tertekan ke zona merah. IHSG menguat 13,50 poin atau 0,21 persen ke level 6.390,50. Indeks saham LQ45 juga naik 0,21 persen ke posisi 1.022,43.
    Sebanyak 199 saham di menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 237 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.
    Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 511.102 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun. 

    BACA JUGA :
    PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
    RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
    PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
    PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Investor asing jual saham Rp 403 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.020.
    Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor industri dasar memimpin penguatan dengan naik 1,58 persen. Kemudian disusul sektor barang konsumsi menguat 1,41 persen dan manufaktur 0,75 persen.
    Sedangkan sektor yang melemah antara lain industri dasar yang melemah 2,92 persen. Disusul sektor konstruksi turun 0,96 persen dan sektor pertambangan dasar trurun 0,45 persen.
    Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain PAMG naik 25 persen ke Rp 825 per saham, POLA menguat 23,89 persen ke Rp 1.400 per saham dan OCAP naik 23,81 persen ke Rp 321 per saham.
    Saham-saham yang melemah antara lain POSA yang turun 34,92 persen ke Rp 123 per saham, SKYB melemah 20,21 persen ke Rp 150 per saham dan DIGI turun 14,10 persen ke Rp 1.675 per saham.

    Sumber : Liputan 6

    Tuesday, July 30, 2019

    INDEX NEWS UPDATE - Sektor Aneka Industri Tertekan, IHSG Dibuka di Zona Merah

    Index News Update, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini.
    Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (31/7/2019), IHSG melemah 14,88 poin atau 0,23 persen ke level 6.362,10. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah dengan turun 18,57 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.358,41.
    Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,6 persen ke posisi 1.014,20. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 turun 0,66 persen ke posisi 554,94.
    Pada pembukaan perdagangan sebanyak 83 saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Selain itu 105 saham menguat dan 152 saham diam di tempat.
    Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.370,88 dan terendah 6.356,40.

    BACA JUGA :
    PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
    RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
    PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
    PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
      Transaksi perdagangan saham di awal pembukaan cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 15.892 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 381,3 miliar.
      Investor asing jual saham Rp 35,61 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.027.
      Hampir seluruh sektor saham melemah dan hanya sektor barang konsumsi yang mengalami penguatan 0,13 persen dan sektor perkebunan menguat 0,11 persen. Sektor aneka industri memimpin pelemahan dengan turun 1,83 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang turun 0,69 persen dan sektor industri dasar melemah 0,62 persen.
      Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain SRAJ turun 15,58 persen ke level Rp 260 per saham, POSA turun 5,82 persen ke level Rp 178 per saham dan CLPI turun 4,68 persen ke angka Rp 815 per saham.
      Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham KONI naik 23,81 persen ke posisi Rp 520 per saham, saham PAMG naik 10,61 persen ke posisi Rp 730 per saham dan saham DAYA turun 7,87 persen ke posisi Rp 274 per saham.

      IHSG Diprediksi di Zona Hijau, Cermati Saham Berikut Ini

      Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan reli pada perdagangan saham Rabu (31/7/2019).
      Senior Analis PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarno menjelaskan, jika momentum penguatan indeks masih berjalan dan kaum banteng berhasil menjadikan 6.400 yang sekarang resistancemenjadi support, maka indeks dapat mengetes resistance berikutnya.
      Adapun pada hari ini pihaknya memproyeksikan IHSG akan berlabuh di zona hijau dalam rentang support dan resistance di 6.470-6.500.
      Sementara itu, dari sisi teknikal, Head of Research PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji mengatakan IHSG memiliki peluang untuk kembali menguat.
      Namun menurutnya, penguatan IHSGmasih belum akan menyentuh level ke 6.500. "Kemungkinan masih akan menghijau di kisaran 6.297-6.416," paparnya.
      Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat dipertimbangkan investor pada hari ini menurutnya antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
      Sedangkan KGI Sekuritas menganjurkan investor untuk mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), hingga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

      Sumber : Liputan 6

      Monday, July 29, 2019

      INDEX NEWS UPDATE - Sentimen AS Masih Kuat, Laju IHSG Diprediksi di Zona Merah

      Index News Update, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahanya pada perdagangan saham hari ini. Penyebabnya, masih dari sentimen ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
      Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, pelaku pasar atau investor masih menanti pertemuan (meeting) Federal Reserve pada hari Rabu 31 Juli 2019. Ini dinilai bakal menentukan arah apakah ada rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau tidak.
      "Ini akan positif untuk emitten berhutang USD dan import cost yang juga dalam USD," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

      BACA JUGA :
      PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
      RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
      PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
      PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
        Adapun pada perdagangan saham hari ini dirinya memproyeksi indeks akan terkoreksi dalam rentang support 6.400 dan resistance 6.470.
        Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG kemungkinan akan bergerak terkonsolidasi pada support dan resistance di 6.234-6.315.
        "Pergerakan masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global, yaitu kebijakan suku bunga The Fed," paparnya.

        Saham-saham Pilihan

        Kai ini, Lanjar menyarankan saham-saham BUMN agar dikoleksi oleh investor. Itu seperti Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
        Kemudian Yuganur memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Astra International Tbk (ASII), hingga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

        Sumber : Liputan 6

        Thursday, July 25, 2019

        INDEX NEWS UPDATE - IHSG Bakal Konsolidasi, Simak Saham Pilihan Berikut Ini

        Index News Update, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkonsolidasi pada perdagangan menuju akhir pekan ini. Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis.
        Kepala analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi menjelaskan, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 16,38 poin ke level 6.401,36 dengan saham-saham sektor Properti, aneka industri, dan infrastruktur rebound ke zona hijau.
        Menurutnya, sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara berkembang oleh IMF masih menyisakan efek kekhawtiran investor asing.
        Pada perdagangan hari ini, sentimen tersebut diperkirakan masih mempengaruhi gerak indeks. "Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis 6.400," jelas dia pada Jumat (26/7/2019).
        BACA JUGA :
        PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
        RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
        PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
        PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
          Menurut Lanjar, secara teknikal IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ancaman melemah dengan support resistance 6.370-6.420.
          Sedangkan analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksikan IHSG bakal mengalami rebound ke zona positif dalam jangka pendek. Secara teknikal rentang pelemahan sudah cukup terbatas setelah beberapa hari terakhir mengalami koreksi sehingga indeks bakal menghijau.
          Saham-saham yang dipilih oleh Dennies pada perdagangan hari ini antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Astra International Tbk (ASII).
          Sedangkan Lanjar memilih PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

          Perdagangan Kemarin

          Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.977. IHSG naik 16,37 poin atau 0,26 persen ke level 6.401,36. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,22 persen ke posisi 1.024,35.
          Sebanyak 201 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 160 saham melemah dan 188 saham diam di tempat. 

          BACA JUGA :
          PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
          RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
          PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
          PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
          Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 563.317 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.
          Investor asing jual saham Rp 330,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.977.
          Dari 10 sektor pembentuk saham, ada tiga sektor melemah. Sektor barang konsumsi melemah dengan turun 0,44 persen, diikuti sektor pertambangan turun 0,41 persen dan turun 0,01 persen.
          Sedangkan tujuh sektor yang menguat antara lain konstruksi yang naik 1,29 persen, sektor aneka indusutri naik 1,27 persen dan sektor infrastruktur naik 0,89 persen.

          Sumber : Liputan 6