Wednesday, April 3, 2019

INDEX NEWS UPDATE - Musim Bagi Dividen, IHSG Diprediksi Menghijau


Index News Update, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.456-6.492.
Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai, penguatan IHSG dikarenakan dari dalam negeri, investor akan cenderung untuk kembali masuk ke pasar saham mengingat saat ini adalah periode pembagian dividen.
Selain itu, pergerakan IHSG juga masih akan dipengaruhi faktor global terutama menunggu kelanjutan dari negosiasi antara China dan Amerika Serikat.
BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    "Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak ke zona hijau pada rentang 6.456-6.492," tuturnya di Jakarta, Kamis (4/3/2019).
    Meski begitu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengemukakan, secara teknikal IHSG berpeluang terkoreksi.
    IHSG menurutnya akan tertekan dengan diperdagangkan di kisaran 6.438-6.508
    Adapun untuk saham yang direkomendasikan hari ini ialah saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
    Sedangkan Dennies memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), serta PT Astra International Tbk (ASII).

    Perdagangan Selasa Lalu

    Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (2/4/2019), IHSG menguat 23,45 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.476,06. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.019,70. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.
    Sebanyak 185 saham menguat. Sedangkan 206 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 140 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.490,07 dan terendah 6.454,98.
    Total frekuensi perdagangan saham 390.504 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 89,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.220. 
    Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,64 persen, sektor saham industri dasar susut 0,21 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,13 persen.
    Sementara itu, sektor saham pertanian menguat 2,2 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 2,07 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,57 persen.
    Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham CSIS naik 23,28 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham TRIS melonjak 20,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, dan saham BRAM mendaki 20 persen ke posisi Rp 9.300 per saham.
    Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA tergelincir 34,52 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham MFMI merosot 14,75 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham ETWA terpangkas 10,71 persen ke posisi Rp 75 per saham.

    No comments:

    Post a Comment