PT Rifan Financindo Berjangka - Per 1 September 2025, harga emas Antam tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan data resmi dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), harga emas batangan ukuran 1 gram dipatok sebesar Rp1.345.000, turun Rp5.000 dari posisi sebelumnya. Sementara itu, harga buyback emas Antam juga terkoreksi ke level Rp1.225.000 per gram, menurun Rp6.000.
Tren penurunan ini menunjukkan bahwa pasar emas domestik masih sangat dipengaruhi oleh dinamika global, termasuk pergerakan nilai tukar dolar AS dan arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.
Daftar Lengkap Harga Emas Antam Berdasarkan Ukuran
Berikut adalah daftar harga emas Antam terbaru untuk berbagai pecahan:
Ukuran Emas | Harga Hari Ini | Perubahan |
---|---|---|
0,5 gram | Rp732.500 | Turun Rp3.000 |
1 gram | Rp1.345.000 | Turun Rp5.000 |
2 gram | Rp2.630.000 | Turun Rp10.000 |
5 gram | Rp6.525.000 | Turun Rp25.000 |
10 gram | Rp13.000.000 | Turun Rp50.000 |
25 gram | Rp32.375.000 | Turun Rp125.000 |
50 gram | Rp64.650.000 | Turun Rp250.000 |
100 gram | Rp129.200.000 | Turun Rp500.000 |
250 gram | Rp322.750.000 | Turun Rp1.250.000 |
500 gram | Rp645.300.000 | Turun Rp2.500.000 |
1.000 gram | Rp1.290.600.000 | Turun Rp5.000.000 |
Faktor Utama Penyebab Penurunan Harga Emas
1. Penguatan Dolar AS
Dolar AS yang semakin menguat terhadap sejumlah mata uang utama membuat emas menjadi relatif lebih mahal bagi investor internasional. Hal ini menekan permintaan emas global.
2. Kebijakan The Fed
Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tertunda, sehingga investor lebih memilih instrumen berisiko rendah seperti obligasi pemerintah AS. Dampaknya, emas kehilangan daya tarik sebagai aset lindung nilai.
3. Harga Emas Global
Harga emas dunia di pasar spot juga terkoreksi ke level USD 2.375 per troy ounce, melemah dibanding pekan sebelumnya yang sempat menyentuh USD 2.410 per troy ounce. Penurunan harga global ini langsung tercermin pada harga emas domestik.
4. Stabilitas Ekonomi Domestik
Stabilnya inflasi dan kurs rupiah dalam beberapa pekan terakhir mengurangi tekanan investor untuk menjadikan emas sebagai safe haven, sehingga permintaan fisik di dalam negeri juga melambat.