Thursday, May 30, 2019

INDEX NEWS UPDATE - Hari Kejepit, IHSG Bergerak di Zona Hijau


Index News Update, Jakarta - Jelang libur panjang Lebaran, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (31/5/2019), IHSG naik tipis 6,41 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.110,52. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 25,04 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.128. Indeks saham LQ45 menguat 1,23 persen ke posisi 971,67. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 170 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 53 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.161,71 dan terendah 6.110,47. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 32.608 kali dengan volume perdagangan saham 1,4 miliar saham.

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing beli saham Rp 125,41 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.
    Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang. Sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 1,7 persen. Disusul sektor saham infrastruktur naik 1,16 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,70 persen.
    Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham MKNT naik 27,27 persen ke posisi Rp 140 per saham, saham ASRM melonjak 15,79 persen ke posisi Rp 2.200 per saham, dan saham JAST menanjak 10,48 persen ke posisi Rp 580 per saham.
    Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DLTA melemah 4,9 persen ke posisi Rp 6.800 per saham, saham KPAL merosot 4,88 persen ke posisi Rp 156 per saham, dan saham TPMA susut 4,85 persen ke posisi Rp 314 per saham.
    Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,70 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,45 persen.
    Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,37 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,48 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,86 persen.

    Prediksi Analis

    Sebelumnya, jelang libur panjang Lebaran, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas. IHSG diproyeksikan menguat terbatas di rentang 6.069-6.126.
    Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, penguatan didorong oleh aksi beli terutama dari investor asing yang mulai kembali masuk ke bursa saham Indonesia. Investor cenderung menguangkan investasi (profit taking) jelang libur panjang Idul Fitri 2019.
    "Momentum libur panjang Lebaran dimanfaatkan investor untuk profit taking sehingga meski indeks menguat, tapi penguatannya sendiri itu masih bersifat terbatas," tuturnya di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019.
    Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan libur mulai 1 Juni dan kembali buka pada 10 Juni mendatang usai libur panjang Lebaran 2019.
    Adapun pada hari ini, Artha Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat terbatas di rentang 6.069-6.126.
    Berbeda, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat justru memprediksi IHSG akan terkonsolidasi pada hari ini. IHSG menurutnya bakal terkonsolidasi dengan support dan resistance di 6065-6156.
    "Namun ruang penguatan IHSG belum tertutup jika dilihat dari tingkat kejenuhannya," papar dia.
    Di hari terakhir perdagangan saham, Reliance Sekuritas menyarankan investor untuk membeli saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
    Kemudian Artha Sekuritas yang merekomendasikan saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

    Perdagangan Sebelumnya

    Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau jelang libur. Penguatan IHSG ditopang transaksi harian saham cukup besar dan aksi beli investor asing.
    Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (29/5/2019), IHSG menguat 70,96 poin atau 1,18 persen ke posisi 6.104,10. Indeks saham LQ45 menguat 1,5 persen ke posisi 959,34. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
    Jelang libur, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.112,43 dan terendah 6.054,57. Sebanyak 220 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 159 saham melemah dan 147 saham diam di tempat.
    Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 419.473 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 429,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.400. 
    Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,09 persen dan sektor saham tambang susut 0,06 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 2,21 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri naik 1,62 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 1,57 persen.
    Sejumlah saham catatkan penguatan besar antara lain saham MKNT naik 34,15 persen ke posisi Rp 110 per saham, saham KPAL melonjak 31,20 persen ke posisi Rp 164 per saham, dan saham BALI melonjak Rp 25 persen ke posisi Rp 2.100 per saham.
    Sementara itu, saham-saham yang merosot antara lain saham JAWA turun 14,52 persen ke posisi Rp 106 per saham, saham FIRE susut 10,06 persen ke posisi Rp 7.600 per saham, dan saham RMBA tergelincir 9,8 persen ke posisi Rp 368 per saham.
    Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Shanghai naik 0,16 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,57 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,21 persen, indeks saham Thailand merosot 0,62 persen.
    Selain itu, indeks saham Singapura terpangkas 0,06 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,10 persen.

    Sumber : Liputan 6

    Tuesday, May 28, 2019

    INDEX NEWS UPDATE - IHSG Berpeluang Koreksi Imbas Aksi Ambil Untung



    Index News Update, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu (29/5/2019).
    Pelemahan IHSG didorong oleh aksi profit taking (ambil untung) menjelang libur panjang dan cuti bersama hari raya Idul Fitri.  
    "Kemungkinan, aksi profit taking masih akan berlanjut menjelang libur panjang hari raya Lebaran 2019 ini," terang Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap di Jakarta. 

    BACA JUGA :
    PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
    RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
    PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
    PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
      Sementara itu, pihaknya prediksi IHSG masih akan tertekan di rentang support dan resistance di level 6.004- 6.089.
      Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG akan bergerak ke zona merah dengan menguji support pada rentang pergerakan 6.000-6116.
      "Indikasi terkoreksi jangka pendek IHSG masih berlanjut hingga menjelang libur Lebaran," paparnya.
      Pada hari ini, dirinya menganjurkan investor untuk memburu saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTOB), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
      Kemudian Juan merekomendasikan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

      Penutupan IHSG Kemarin

      Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor.
      Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Bahkan sempat sentuh level tertinggi 6.118,90. Namun, sayang penguatan IHSG hanya sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah dan sentuh posisi level terendah 6.033,14.
      Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (28/5/2019), IHSG melemah 65,83 poin atau 1,08 persen ke posisi 6.033,14. Indeks saham LQ45 susut 1,49 persen, dan indeks saham acuan kompak melemah.
      Sebanyak 264 saham merosot sehingga seret IHSG ke zona merah. 151 saham menguat dan 120 saham diam di tempat.
      Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 455.243 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 296,79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.375.
      Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,35 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,88 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 2,38 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan susut 1,72 persen dan sektor saham barang konsumsi merosot 1,16 persen.
      Saham-saham yang menguat di tengah laju IHSG melemah antara lain saham KONI naik 22,13 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham BELL mendaki 15,84 persen ke posisi Rp 585 per saham, dan saham DART naik 14,11 persen ke posisi Rp 372 per saham.
      Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham MTPS turun 12,39 persen ke posisi Rp 1.025 per saham, saham PGLI tergelincir 11,79 persen ke posisi Rp 344 per saham, dan saham ABMM susut 9,14 persen ke posisi Rp 1.540 per saham.

      Selanjutnya

      Di pasar regular, transaksi saham mencapai Rp 14,6 triliun. Sejumlah saham membukukan transaksi besar antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 1,4 triliun, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masing-masing mencapai Rp 1,2 triliun, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditransaksikan Rp 1,1 triliun.
      Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,38 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,23 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,37 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,61 persen.
      Sementara itu, indeks saham Thailand susut 0,07 persen, indeks saham Singapura turun 0,17 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,21 persen.
      Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pergerakan bursa di regional di zona positif. Di sisi lain, harga komoditas dunia menguat dan sentimen perang dagang saat ini masih minim. "Dengan demikian, minimnya sentimen positif dari dalam negeri turut pengaruhi pelemahan IHSG karena sebelumnya overbought atau jenuh jual,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

      Sumber : Liputan 6

      Monday, May 27, 2019

      INDEX NEWS UPDATE - IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Saham Pilihan Ini


      Index News Update, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan dengan rentang 6.029-6.149 pada perdagangan Selasa pekan ini.
      Analis Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, eskalasi perang dagang masih mewarnai pergerakan indeks di bursa saham. Namun, pihaknya tetap memproyeksikan IHSG bakal kembali perkasa pada hari ini.
      "Secara teknikal candlestick IHSG membentuk formasi three white soldier yang mengindikasikan akan melanjutkan trend penguatan di kisaran 6.063-6.123," terangnya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

      BACA JUGA :
      PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
      RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
      PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
      PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
        Seirama, jelang tiga hari perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Analis Reliance Sekuritas optimistis IHSG akan bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan di support dan resistance 6.080-6.155.
        "Meski berpotensi menguat, kemungkinan peluang penguatan pada perdagangan hari ini masih bersifat terbatas atau akan sedikit terbatas," ujar Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi. 
        "Sentimen selanjutnya akan datang dari Eropa di mana akan rilis data tingkat kepercayaan konsumen dan Industri yang diekspektasi cukup baik," tambah dia.
        Kali ini, Reliance Sekuritas merekomendasikan saham perbankan seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
        Sementara itu, Artha Sekuritas menyarankan untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

        Penutupan IHSG Kemarin

        Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.
        Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menopang laju IHSG.
        Pada penutupan perdagangan saham, Senin 27 Mei 2019, IHSG menguat 41,62 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.098,97. Indeks saham LQ45 naik 1,03 persen ke posisi 959,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
        Sebanyak 235 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 178 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.
        Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.114,53 dan terendah 6.054,76.
        Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 491.575 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.  Investor asing beli saham Rp 495,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.
        Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,32 persen, sektor saham perdagangan melemah 0,43 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,03 persen.
        Sektor saham industri dasar menguat 2,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,40 persen dan sektor saham konstruksi menguat 1,39 persen.
        Sedangkan saham-saham yang mencatatkan penguatan besar antara lain saham TINS naik 10,70 persen ke posisi Rp 1.190 per saham, saham MPPA menanjak 10,50 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham INKP menguat 9,72 persen ke posisi Rp 6.775 per saham.
        Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham AKSI melemah 15,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, saham TAXI tergelincir 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham, dan saham ABMM merosot 15,25 persen ke posisi Rp 1.695 per saham.
        Bursa saham Asia cenderung menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen.
        Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,31 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,62 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,38 persen.
        Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,02 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,06 persen.
        Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didorong pemerintah mampu menjaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah dinamika politik di Indonesia.
        Ditambah ketidakpastian global sehingga memberikan katalis positif bagi meningkatnya tingkat kepercayaan investor. “Adapun rupiah terapresiasi terhadap dolar AS di tengah meningkatnya sentimen perang dagang,” ujar dia.

        Pembukaan Perdagangan Saham Kemarin

        Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada pembukaan perdagangan Senin ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.
        Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 27 Mei 2019, IHSG melemah tipis 0,94 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.056,41,57. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbalik arah dan menguat 17,21 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.074,57.
        Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,34 persen ke level 952,58. Sebagian besar indeks saham acuam menghijau kecuali DBX yang turun 0,01 persen.
        Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.078,38 dan terendah 6.054,76.
        Sebanyak 154 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 57 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.
        Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 426,8 miliar.
        Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,47 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.345.
        Seluruh sektor saham kompak menghijau. Saham pertambangan naik 0,75 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 0,70 persen dan sektor saham kontruksi menguat 0,62 persen.
        Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham GOLD naik 16,19 persen ke posisi Rp 488 per saham, saham PTSN mendaki 9,62 persen ke posisi Rp 1.140 per saham dan saham DKFT menanjak 8,79 persen ke posisi Rp 198 per saham.
        Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ABMM turun 20 persen ke posisi Rp 1.600 per saham, saham TAXI merosot 15,25 persen ke posisi Rp 50 per saham dan saham KPAL turun 11,90 persen ke level Rp 111.

        Sumber : Liputan 6

        Sunday, May 26, 2019

        INDEX NEWS UPDATE - Jelang Libur Lebaran, IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas

        .
        Index News Update, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini. Laju IHSG akan dipengaruhi baik sentimen global hingga domestik dari musim mudik Lebaran 2019.
        Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, IHSG kemungkinan menguat terbatas di rentang level 6.050-6.100 imbas perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang dinilai akan berkepanjangan.

        BACA JUGA :
        PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
        RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
        PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
        PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
          "Karena perang dagang AS-China seperti masih panjang sekali penyelesaiannya. Apalagi perdagangan bursa hanya tinggal 3 hari saja," terangnya kepada Liputan6.com, Senin (27/5/2019).
          "Tetapi kalau pun menguat, sangat wise untuk saat ini mengumpulkan cash menjelang libur panjang karena pada umumnya fund-fund asing tidak suka libur panjang ketika masih pegang portofolio apalagi eskalasi perang dagang masih tinggi," tambah dia.
          Sementara itu, Artha Sekuritas justru memproyeksikan IHSG akan tersungkur dari imbas perang dagang AS-China. Meski terkoreksi, pelemahan diperkirakan masih cukup kuat menembus ke level 6000.
          "IHSG berpotensi mengalami pelemahan melihat tekanan dari sentimen global yang kembali memanas di kisaran 6.036-6.079," tutur Analis Artha Sekuritas Christoper Jordan.
          Adapun pada hari ini pihaknya menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
          Sedangkan Royal Investium Sekuritas merekomendasikan saham konsumer seperti PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), hingga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

          Penutupan Pekan Lalu

          Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan saham Jumat ini. Sejak awal sesi perdagangan, laju IHSG sudah bergerak di zona hijau.
          Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/5/2019), IHSG naik 24,65 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.057,35.
          IHSG sempat berada di level tertinggi 6.080,19 dan terendah 6.037,19. Sebanyak 212 saham menguat dan membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 183 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.
          Total frekuensi perdagangan saham 357.056 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun.
          Investor asing melakukan aksi jual Rp 153 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.393.
          Pada hari ini, sebagian sektor saham menguat. Saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar sebesar 1,73 persen. Kemudian sektor aneka industri naik 0,82 persen, saham keuangan melonjak 0,50 persen.
          Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham BMSR naik 34,88 persen ke posisi Rp 116 per saham, saham PTSN mendaki 24,55 persen ke posisi Rp 1.040 per saham dan saham KONI menanjak 23,36 persen ke posisi Rp 264 per saham.
          Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham TAXI turun 34,44 persen ke posisi Rp 59 per saham, saham CNTX merosot 22,37 persen ke posisi Rp 458 per saham, dan saham GOLD tergelincir 20,75 persen ke posisi Rp 420 per saham.

          Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia

          Bank Indonesia (BI) kembali mencatat aliran modal asing masuk (inflow) ke dalam negeri. Inflow kembali membanjiri RI setelah sebelumnya tercatat terjadi outflow atau aliran modal keluar.
          Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan dalam tiga hari terakhir sudah tercatat sebanyak Rp 3,6 triliun modal asing yang masuk. Dia mengungkapkan aliran modal asing terutama masuk ke Surat Berharga Negara (SBN).
          "Inflow asing ke SBN kemarin dalam satu hari kemarin net beli asing ke SBN Rp 1,75 triliun," kata dia saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
          Sementara itu, pada hari sebelumnya net beli asing pada SBN adalah Rp 1,5tTriliun dan Rp 0,3 triliun.
          "Di 2 hari sebelumnya Selasa, Rp 1,5 triliun dan Rabu, Rp 0,3 triliun dan dalam 3 hari hampir kurang lebih Rp 3,6 triliun inflow asing ke SBN," ungkapnya.
          Dia menegaskan kondisi tersebut menandakan bahwa Indonesia masih menarik di mata investor sehingga mereka kembali menaruh modalnya di pasar domestik RI.

          Sumber : Liputan 6

          Thursday, May 23, 2019

          INDEX NEWS UPDATE - IHSG Menghijau, Nilai Tukar Rupiah Menguat


          Index News Update, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada hari ini. Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) juga mampu menguat di 14.463.
          Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (24/5/2019), IHSG menguat tipis 9,87 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.042,57. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat 17,21 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.044,9.
          Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,42 persen ke level 948,05. Seluruh indeks saham kompak berada di zona hijau, kecuali PBX.
          Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.053,64 dan terendah 6.039,93.
          Sebanyak 100 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 40 saham melemah dan 109 saham diam di tempat.

          BACA JUGA :
          PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
          RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
          PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
          PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
            Total frekuensi perdagangan saham mencapai 11.031 kali dengan volume perdagangan 2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 291,5 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 19,7 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.463.
            Sebagian sektor saham kompak menghijau, kecuali pertambangan yang merah. Saham konsumsi naik 0,76 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 0,90 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,63 persen.
            Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham DNAR naik 10,85 persen ke posisi Rp 286 per saham, saham INCF mendaki 10,24 persen ke posisi Rp 280 per saham dan saham NAGA menanjak 8,7 persen ke posisi Rp 250 per saham.
            Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham TAXI turun 34,4 persen ke posisi Rp 59 per saham, saham SULI merosot 9,86 persen ke posisi Rp 64 per saham.

            Situasi Kondusif, IHSG Bakal Bertengger ke Zona Hijau

            Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada perdagangan saham akhir pekan ini. Meredanya situasi politik yakni kelanjutan aksi demo 22 Mei pada hari ini menjadi katalis positif bagi gerak indeks.
            "IHSG berpotensi menguat didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah dan kondisi dalam negeri yang mulai kondusif," ujar Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
            Dirinya memprediksi IHSG akan perkasa dengan diperdagangkan pada rentang support dan resistance di 5.968-6.070. Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan penguatan mata uang rupiah memang mendorong penguatan indeks di bursa saham.
            "Sedangkan di sektor keuangan saham-saham bank mengalami penguatan seiring dari data pertumbuhan pinjaman year-on-year (YoY) yang tidak jauh dari ekspektasi dan outlook cukup positif menjelang hari raya lebaran," kata dia.
            Menurutnya, IHSG akan bertengger positif menembus level 6.000 yaitu 6000-6150. Adapun Reliance Sekuritas hari ini merekomendasikan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
            Kemudian dari Artha Sekuritas menyarankan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

            Sumber : Liputan 6

            Wednesday, May 22, 2019

            INDEX NEWS UPDATE - IHSG Diprediksi Tertekan Imbas Aksi 22 Mei


            Index News Update, Jakarta Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan hingga hari ini. Pelemahan dipicu sentimen domestik atas situasi politik yang kini tengah terjadi.
            Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap menilai, investor kini cemas untuk masuk ke pasar tanah air melihat kondisi politik atas aksi 22 Mei 2019 yang terjadi di dalam negeri.
            Selain itu, minimnya sentimen positif pendorong pasar menurutnya ikut andil memicu kemungkinan terkoreksinya IHSG di bursa saham sampai dengan hari ini.

            BACA JUGA :
            PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
            RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
            PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
            PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
              "Dan memang selain risiko politik, secara teknikal candlestick membentuk doji pada area resistance bearish trend, mengindikasikan adanya potensi kembali melemah," terang dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
              Adapun dari Artha Sekuritas, dirinya memproyeksikan IHSG memerah pada rentang support5.916 dan resistance 5.964.
              Sementara itu, dari sentimen global, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan investor masih mencerna konfrontasi Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali terjadi pada sektor teknologi.
              "AS dikabarkan mempertimbangkan untuk memasukan daftar hitam perusahaan pengawasan china," paparnya.
              Tetapi, dirinya cukup optimistis IHSG mampu menguat meski hanya bersifat terbatas. Menurutnya, IHSG akan ke zona hijau diperdagangkan dalam rentang 5.912-6.000.
              Melihat situasi ini, Reliance Sekuritas menyarankan untuk membeli saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
              Adapun dari sisi Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

              Penutupan Kemarin

              Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menguat di akhir perdagangan pada hari ini. Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG juga bergerak di zona merah.
              Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/5/2019), IHSG turun 11,73 poin atau 0,20 persen ke posisi 5.939,6. 
              Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.966,79 dan terendah 5.918,9. Sebanyak 193 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 193 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.
              Total frekuensi perdagangan saham 323.978 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun.
              Investor asing melakukan aksi beli Rp 724 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.525.
              Pada hari ini, sebagian sektor saham tertekan. Saham tersebut antara lain, infrastruktur yang melemah 0,90 persen, saham perkebunan sebesar 0,39 persen dan barang konsumsi 0,42 persen.
              Adapun sektor saham pertambangan masih menguat dengan naik 0,50 persen. Disusul sektor saham konsumsi tergelincir 0,06 persen dan sektor saham perdagangan 0,19 persen.
              Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POOL naik 21,93 persen ke posisi Rp 2,780 per saham, saham ARTA mendaki 21,50 persen ke posisi Rp 486 per saham dan saham JAYA menanjak 20,69 persen ke posisi Rp 140 per saham.
              Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham POLA turun 24,8 persen ke posisi Rp 940 per saham, saham POSA merosot 24,62 persen ke posisi Rp 300 per saham, dan saham SAPX tergelincir 20,36 persen ke posisi Rp 665 per saham.

              Sumber : Liputan 6

              Tuesday, May 21, 2019

              INDEX NEWS UPDATE - IHSG Diperkirakan Terkoreksi Jelang Aksi 22 Mei


              Index News Update, Jakarta Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan tergelincir pada perdagangan saham hari ini.
              Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan memaparkan, IHSG kemungkinan terkoreksi merespons aksi demonstrasi 22 Mei pada hari ini. Selain itu, sentimen global juga masih bayangi laju gerak IHSG di bursa saham.

              BACA JUGA :
              PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
              RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
              PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
              PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
                "Investor melihat adanya risiko politik dari dalam negeri. Karenanya, IHSG saya prediksi melemah dengan kisaran support 5.918 dan resistance 5.989," terangnya di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
                Dia menambahkan, indeks yang dibayang-bayangi faktor global membuat IHSG hanya mampu sekadar menguat bergerak terbatas. IHSG pun kembali menguat dua hari terakhir merespon pelemahan sepekan terakhir yang telah memasuki level oversold.
                Sementara itu, meski adanya sentimen politik dari dalam negeri, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih akan lanjutkan penguatan di rentang 5912-6000.
                Adapun pada perdagangan saham hari Rabu ini, dirinya menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
                Sedangkan Christoper menganjurkan untuk membeli saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

                Penutupan Kemarin

                Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir pada zona hijau hari ini. Seluruh sektor saham menguat. 
                Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (21/5/2019), IHSG menguat 44,25 poin atau 0,75 persen ke posisi 5.951,37. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,87 persen ke posisi 925,13. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
                Sebanyak 243 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 155 saham melemah dan 141 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.996,5 dan terendah 5.925,4.
                Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 448.364 kali dengan volume perdagangan saham 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.
                Investor asing lepas saham Rp 491,21 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.480.
                Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham konstruksi menguat 1,48 persen dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menghijau 1,46 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,10 persen.
                Sejumlah saham yang catatkan penguatan antara lain saham CNTX naik 25 persen ke posisi Rp 590 per saham, saham BSSR melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.600 per saham dan saham MASA menguat 24,45 persen ke posisi Rp 565 per saham.
                Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham MFMI melemah 18,6 persen ke posisi Rp 464 per saham, saham NIPS susut 16,15 persen ke posisi Rp 218 per saham, dan saham KOIN tergelincir 15,20 persen ke posisi Rp 212 per saham.

                Tengok Gerak Saham Emiten BUMN Usai Pengumuman Rekapitulasi KPU

                Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 di 34 provinsi pada pukul 01.46 WIB, Selasa (21/5/2019). KPU menyebut, jumlah suara nasional sebanyak 154.257.601 dan sebagai pemenang Pilpres 2019 adalah Jokowi-Ma'ruf Amin.
                Usai pengumumman tersebut, IGSH pun bergerak Menghijau. Saham-saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga kompak menguat.
                Mengutip data RTI, Selasa (21/5/2019), saham emiten BUMN perbankan kompak menghijau pada pembukaan perdagangan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibuka menghijau 50 poin atau 0,69 persen ke level Rp 7.275 per saham. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga naik 0,86 persen ke level Rp 2.350 per saham.
                Untuk Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,89 persen ke level Rp 8.450 per saham. Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 0,80 persen menjadi Rp 3.800 per saham.
                Saham BUMN sektor kontruksi pun juga menghijau. Saham WIKA naik 4,79 persen ke level Rp 2.010 per saham. saham WSKT naik 1,80 persen ke level Rp 1.685 per saham.
                Untuk saham ADHI menguat 1,06 persen ke level Rp 1.425 per saham dan saham PTPP menghijau ke level Rp 1.890 per saham.
                Sementara untuk saham sektor jalan tol yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 0,95 persen ke level Rp 5.235 per saham.
                Untuk sektor tambang, ANTM atau PT Aneka Tambang Tbk naik 2,92 persen ke level Rp 690 per saham dan saham PTBA atau PT Bukit Asam Tbk naik 0,71 persen ke level Rp 2.880 per saham.
                Namun di luar itu, ada beberapa saham BUMN yang stabil antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GGIA).

                Sumber : Liputan 6