Thursday, May 9, 2019

INDEX NEWS UPDATE - Perang Dagang Memanas, IHSG Diproyeksi Tertekan


Index News Update, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan saham Jumat ini. Memanasnya kembali perang dagang menjadi sentimen yang mempengaruhi laju gerak IHSG.
Adapun investor masih akan menunggu kepastian dari negosiasi antara China dan Amerika Serikat (AS).
"Ada indikasi China dan AS tidak menemukan titik temu dalam negosiasi perdagangan. Melihat itu, IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.176-6.241," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Jumat (10/5/2019).

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Selain itu, sentimen global lainnya terutama dari AS atas sikap dari Trump yang menekan Iran dalam ekspor minyak maupun kisruh politik Trump dangan Partai Demokrat adanya upaya ingin pemakzulan dirinya, dapat dipandang sebagai risiko dari global, sedangkan katalis lainnya hanya bisa sebagai penopang bagi pasar.
    Kendati bersamaan musim keluarnya laporan laba perusahaan, hanya akan bisa mendorong IHSG bergerak mixed.
    Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji mengungkapkan IHSG masih akan berlanjut bearish (melemah) dengan rentang 6.153-6.282.
    Adapun saham rekomendasinya hari Jumat ini adalah saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
    Sedangkan Frederik memilihkan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

    Penutupan Kemarin

    Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan saham Kamis kemarin. Aksi jual investor asing bebani laju IHSG.
    Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (9/5/2019), IHSG merosot 71,39 poin atau 1,14 persen ke posisi 6.198,80. Posisi IHSG turun di bawah level 6.200, dan catatkan posisi terendah sejak Januari 2019. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,74 persen ke posisi 971,74. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
    Sebanyak 304 saham merosot sehingga serat IHSG ke zona merah. 119 saham menguat dan 106 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.259,62 dan terendah 6.195,38. 
    Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 481.585 kali dengan volume perdagangan saham 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,55 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.350.
    Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,61 persen. Sektor saham industri dasar melemah 2,93 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 2,54 persen dan sektor saham konstruksi terpangkas 1,85 persen.
    Saham-saham catatkan top gainer saat IHSG melemah antara lain saham MTPS menguat 24,79 persen ke posisi Rp 755 per saham, saham AMIN melonjak 21,21 persen ke posisi Rp 480 per saham, dan saham STTP mendaki 18,75 persen ke posisi Rp 3.800 per saham.
    Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KIOS merosot 23,70 persen ke posisi Rp 515 per saham, saham BIKA tergelincir 17,60 persen ke posisi Rp 206 per saham, dan saham TKIM terpangkas 15,49 persen ke posisi Rp 7.775 per saham.
    Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 2,39 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 3,04 persen, dan catatkan penurunan terbesar.
    Disusul indeks saham Jepang Nikke melemah 0,93 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,35 persen, indeks saham Shanghai merosot 1,48 persen, indeks saham Singapura susut 0,43 persen dan indeks saham Taiwan melemah 1,74 persen.

    Sumber : Liputan 6

    No comments:

    Post a Comment